Itinerary dan biaya umroh backpacker – Alhamdulillah … Terima kasih buat yang udah setia banget ngikutin cerita diary umroh backpaker dari awal. Sekarang, sampailah di penghujung catatan mengenai itinerary dan biaya umroh backpacker.
Mengapa Umroh Backpacker?
Mungkin ada yang heran, perasaan ceritanya nggak ada backpacker-backpackernya. Tapi kenapa disebut demikian? Baiklah begini ceritanya, singkat sih! Jadi, kami pakai travel agent dengan nama Umroh Backpacker atau disebut Ubepe.
Nah, si Ubepe ini yang memang sebetulnya sejak awal memang ingin melayani para jemaah umroh backpacker. Jadi nyari hotel sendiri, hotel yang murah meski jauh, ya gak apa-apa. Pesawatnya juga nyari yang termurah, meski harus transit beberapa kali, ya gak apa-apa.
But, seiring waktu banyak permintaan custom. Kaya kami gitu deh. Akhirnya dibuatkanlah itinerary dan biaya umroh backpacker yang terjangkau. Namun, kalau mau yang nyaman kaya kami kemarin juga bisa. Private banget. Jadi muthawwifnya sendiri, busnya sendiri, hotelnya juga dekat masjid, pesawatnya biar lebih miring harganya dijadwalkan beramai-ramai dengan rombongan lain. It’s ok. Toh, begitu sampai di Tanah Suci kami pakai itinerary sendiri.
Itinerary dan Biaya Umroh Backpacker
Nah, enaknya umroh custom ya begini. Kita bebas aja mau utak-atik itinerary. Sebetulnya mirip-mirip sih dengan travel lain untuk itinerary umroh selama 9 hari.
Itinerary Umroh Backpacker
Flight Detail
Keberangkatan : 11 Maret 2019 dengan SV CGK-JED
Kepulangan : 18 Maret 2019 dengan SV JED-CGK
Enaknya memang sebetulnya kalau bisa keberangkatan tiba di Madinah kembalinya dari Jeddah. Jadi sejurus gitu perjalanannya. Kalau kami inikan ceritanya nyari yang enak tapi harga lebih miring. Nah begini deh ikut rombongan yang lain pesawatnya.
Baca juga : 8 tips packing praktis
Hari 1: Jakarta-Jeddah-Madinah
Pesawat take-off jam 20.00
Jadwal berangkat malam ini, pasti yang backpacker sudah pada tau maksudnya ya. Lebih hemat karena nggak perlu menginap di hotel untuk malam pertama. Tidurnya di pesawat.
Hari 2: Madinah
02.00 Tiba di Jeddah
10.00 Tiba di Madinah
20.00 Berkunjung ke Raudhah, ziarah ke Makam Rasulullah Saw, makam Abu Bakar Ash Shidiq, dan Umar bin Khatab.
Kalau aku karena masih ngeflek jadi minta jadwal keesokan harinya. Alhamdulillah siang fleknya hilang. Malam bisa ke Raudhah. Cerita perjalanan ke Raudhah bisa dibaca di sini ya.
Hari 3 : Madinah
Ziarah ke Masjid Quba, Jabal Uhud, Kebun Kurma, dan lain-lain. Cerita mengenai city tour Madinah juga sudah aku rangkum di sini.
Hari 4 : Madinah-Makkah
14.00 cek out hotel lanjut menuju Makkah
18.00 tiba di Makkah dan umroh
Kenyataanya? Ngaret doong. Hehe … Sampai di Makkah jam 10 malam dan kita begadang prosesu umrohnya. Alhamdulillah, meski begini anak nggak cranky. Mau tau tipsnya? Baca di sini ya.
Hari 5 : Makkah
Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram
Ini hari free sih. Karena kami kan selesai proses umrohnya menjelang subuh. Jadi perbanyak di Masjidil Haram aja. Bagus lagi, kalau kalian nggak capek tawaf sunnah aja.
Hari 6 : Makkah
07.00 : Ziarah ke Jabal Tsur, Arafah, Musdalifah, Mina, Jabal Nur, dan Jaronah (bila mau ambil miqot).
Rangkaian city tour Makkah ini juga sudah aku rangkum di sini dengan tempat tambahan dan pengalaman baru. Kalau ada waktu luang di Makkah, coba deh sesekali naik Taxi dan nikmati daging unta muda di RM. Raydan.
Hari 7 : Makkah
14.00 : Mengunjungi peternakan onta, Museum Masjidil Haram, dan Jaronah (Bagi yang ingin ambil miqot lagi).
Kalau ini kami skip karena acaranya mulai menjelang sore. Dipindah ke pagi pun, kata muthawwif kami nggak bisa. Yaudah kan ya, kalau mulai jam segitu, otomatis solat asar, magrib nggak bisa di Masjidil Haram. Daripada lihat museumnya juga kan, mending ya yang asli sekalian. Gitu sih menurutku.
Jadinya karena acara free aku dan suami tawaf sunnah. Selebihnya keliling sekitar masjid aja sih (baca: Bin Dawood) hehee … FYI, Bin Dawood ini adalah supermarket.
Hari 8 : Makkah-Jeddah
14.00 : Cek-out dari hotel di Makkah
15.30 : Selepas asar menuju Jeddah
23.00 : Tiba di bandara Jeddah
Hari 9 : Jeddah-Jakarta
01.25 : Cek-in
04.25 : Take-off menuju Jakarta
Lihat kan jeda dari cek-out sampai take-off lama banget. Dan kali pertama buatku ngerasain tidur di bandara. Sambil mengisi jeda waktu yang cukup lama itu kami mengunjungi Museum Alamoudi Makkah.
Nah itu lah ya rangkaian itinerary umroh backpacker kami. Sekarang berapakah estimasi biayanya?
Biaya Umroh Backpacker
Sebetulnya request kami nggak banyak sih. Paling cuma pesawat direct dan hotel yang dekat masjid. But, apa yang kami mau ini ternyata di beberapa travel umroh haji harganya minimal start from 27jutaan.
Kalau ini dengan hotel bintang 5 (dekat masjid banget), pesawat direct full service, muthowwif merangkap guide pribadi, bus private, makan 3x/hari tentunya, harganya untuk anak bisa lebih hemat 9 jutaan dan yang dewasa 3-4 jutaan. Kebayang kan kalo berangkat ber-8 ya semacam gratis 1 gitu. Sebagai info saja, hotel di madinah kami menginap di Movenpick dan yang di Makkah di Elaf Kinda. Harga ini belum termasuk biaya suntik vaksin meningitis dan visa. Tapi, sudah termasuk airport handling dan perlengkapan umroh.
Jadi sebetulnya ya private tour sih, cuma karena nama travelnya umroh backpacker, ya judul ini pun mengikuti. Qiquqiquqiqu
Oke, demikian ya. Tuntas sudah nih cerita perjalanan umroh kami. Semoga menjawab pertanyaan-pertanyaan bagaimana sih umroh backpacker ala aku tempo hari tuh.
By the way, kalau kamu mau umroh juga dengan itinerary yang fleksibel kaya aku kemarin dan harga yang reasonable, feel free contact me, ya!
10 Comments. Leave new
Wah terimakasih infonya mbak, semoga saya bisa melaksanakan umroh backpacker yaa
Pernah baca juga ada grup khusus umroh backpacker gitu ya, Mbak. Dulu tuh bayanganku yang namanya backpacker ya beneran seperti kalau kita backpackeran ke mana gitu. Naik turun bus atau kereta, tidur di dorm, makan dihemat-hemat, eh ternyata nggak segitunya juga, hahaha …
Rata-rata memang dipilih penerbangan malam sih ya dan ini memang efektif buat menghemat penginapan satu malam, hihihi …
Kepengen banget deh bisa umroh sama keluarga gitu. Ajak anak-anak, orangtua, adik, kakak, keponakan, huaaa … Soalnya dulu umroh seorang diri dan aku merasa begitu kasihan sama diri sendiri, huehehe …
Jadi keinget perjalanan umroh 2 tahun yang lalu Mbak. Senang banget ya bisa berangkat bareng keluarga besar. Ubepe keren deh. Jadi pengin nyoba ikut ini kalau nanti suatu saat bisa berangkat lagi, aamiin.
Bacanya kok asyik ya..bisa disesuaikan dengan kebutuhan umroh backpacker ini. Boleh deh disimpan dulu infonya. TFS Mbak Dwi:)
Rencananya aku mo umroh backpackeran jg mbak, udah daftar sih dapet rekomendasi dr temen. Tp aq jg blm kebayang sih kyk gmn? Semoga semuanya lancar2 aja.
Makasih mbak, saya lagi butuh artikel pengalaman gini.. kalau yang ada dari biro kan masih “di atas kertas” sementara ini berdasarkan pengalaman. Buat saya lebih cocok. Lebih kebayang gitu.. doakan yaa saya segera sampai ke sana
Wow..lumayan banget pengiritannya mbak. Lagi nabung juga nih pingin ubepe, ngajakin mama mertua sekalian. Kira2 kalo buat orang tua eh lansia maksudku, ebepe recommended ga?
Duh, membaca umroh backpacker semakin membuat yuni semangat untuk nabung. Pokoknya yuni kudu bisa berangkatin emak-bapak ke sono. Harus. Hehehe
Berarti jatuhnya sekitar 23 -24an ya, Mbak. Ya, memang jauh lebih irit sih. Sekarang rata-rata emang 27an. Kecuali yang transit2 dan hotel agak jauh bisa sampai mepet 20. Semoga ada rezeki deh, Nanti kalau “sudah dipanggil”, insyaAllah kukontak dirimu. Amiin
Hihi, nama travel agent-nya Umroh Backpacker ternyata 😀
Betul-betul perjalanan berkesan yang membuahkan cerita berseri sepanjang ini. Baarakallah, Mbak. Saya baca-baca dulu semua serinya, ya. Karena ini adalah perjalanan impian saya ke depan, insyaallah